Kamis, 19 April 2012

Kebudayaan Remaja di Indonesia

    Dewasa ini, kita sering melihat para remaja di Indonesia yang lebih banyak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting. Kebudayaan buruk seperti inilah yang harus ditanggulangi bahkan kalau bisa harus dihilangkan. Banyak dari kalangan remaja kita yang seharusnya menuntut ilmu atau bekerja, tetapi mereka harus melakukan “pekerjaan” yang tidak seharusnya dilakukan. Perilaku mereka tersebut pasti berasal dari latar belakang mereka yang membangun diri mereka sehingga mereka melakukan hal tersebut.

    Latar belakang adalah kebudayaan orang tua yang lebih mendukung anak mereka untuk bekerja dibandingkan untuk menuntut ilmu. Mungkin untuk sebagian orang kebudayaan tersebut tidak berlaku. Tetapi kita lihat saja kawan-kawan kita yang ada di tepi rel kereta api, di bawah jembatan, bantaran sungai, maupun pinggiran-pinggiran kota lainnya. Kebudayaan yang mereka lakukan adalah bagaimana cara mendapatkan uang dengan cepat dan mudah. Dengan cara seperti itu, mereka tidak akan memperdulikan pendidikan untuk mereka sendiri bahkan untuk anak mereka kelak.

    Selanjutnya adalah didikan dari orang tua. Sebagian dari mereka sudah tidak mempunyai orang tua, namun banyak juga yang masih mempunyai orang tua. Bagi yang masih mempunyai orang tua, orang tua mereka tidak mendidik mereka untuk lebih mementingkan pendidikan melainkan materi. Kita bisa lihat pada program-program acara kriminalitas. Pada kasus pencurian, pasti lebih banyak pelakunya adalah para remaja. Mereka akan melakukan berbagai cara agar mendapatkan apa yang mereka mau. Keinginan mereka untuk hidup mewah merupakan salah satu faktor terbesarnya.

    Dirikanlah kebudayaan yang baik untuk remaja-remaja Indonesia. Bisa dalam berbagai aspek. Contohnya kebudayaan belajar, kebudayaan bersosial dengan baik, serta kebudayaan-kebudayaan baik lainnya untuk menunjang kehidupan sosial-budaya para remaja di lingkungan sekitarnya.

0 comments:

Posting Komentar